Cari Blog Ini

Rabu, 26 November 2014

PANTUN DAN SYAIR



PANTUN  DAN  SYAIR

PANTUN adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa di nusantara. Pantun merupakan suatu bentuk puisi yang paling mudah dipahami maksud dan artinya.
Terdapat beberapa pantun yaitu: pantun agama, pantun adat, pantun budi pekerti, pantun jenaka, kepahlawanan, kiasan, nasehat, percintaan, peribahasa, perpisahan dan teka teki.

Ciri-ciri pantun:
·         Terdiri dari 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
·         Terikat oleh irama sajak
·         Baris pertama dan ke 2 disebut sampiran (adalah sebagai pelengkap dari isi), sedangkan baris ke 3 dan ke 4 disebut isi (adalah untuk memberi arti tersendiri dari pantun tersebut).
·         Berirama a-b-a-b atau a-a-a-a
·         Bahasanya boleh campur-campur

SYAIR adalah puisi lama atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak.
Terdapat beberapa syair yaitu syair bidasari, syair kerajaan bima, syair ken tabuhan, syair yatim nestapa.
Syair dibedakan menjadi 5 golongan yaitu syair panji (tentang kerajaan), syair romantis, kiasan, sejarah, agama.

Ciri-ciri Syair:
·         Terdiri dari 4 baris (atau lebih), terdiri dari 8-12 suku kata
·         Terikat oleh irama sajak
·         Ke 4 barisnya merupakan sebuah arti/ maksud si pengarang (tidak ada sampiran)
·         Berirama a-a-a-a
·         Bahasanya harus sama tidak boleh campur

Perbedaan dan Persamaan Pantun dan Syair.
Persamaan :
·         Pantun dan syair biasanya terdiri dari 4 baris.
·         Sama-sama terikat oleh irama sajak.
·         Tiap baris pantun dan syair terdiri dari 8-10 suku kata.
·         Pantun dan syair adalah puisi lama.

Perbedaan:
·         Pantun baris pertama dan kedua disebut sampiran( pembayang ) dan baris ketiga dan keempat disebut isi ( maksud sampiran ), sedangkan syair keempat baris adalah arti/maksud si pengarang.
·         Pantun terdiri sampiran dan isi,sedangkan syair tidak terdapat sampiran dan isi.
·         Pantun berirama a-b-a-b/ a-a-a-a,sedangkan syair berirama a-a-a-a.
·         Pantun bahasanya boleh campur-campur, sedangkan syair bahasanya harus sama.


Contoh-contoh Pantun:

Beli tahu ke Kota Sumedang
Buat oleh-oleh ke Kota Kupang
Hati siapa yang tak bimbang
tidak berambut minta di kepang

Pergi ke sawah menanam padi 
Sawah dibajak dengan sapi
Jadilah anak baik hati
yang tahu cara membalas budi

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Sebelum badan dikuburkan

Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya

Kerlip bintang menghias malam
Sinar bulan menerangi bumi
Jika tidak menjaga alam
Manusia juga yang merugi

Berjalan-jalan ke taman bunga
Mawar melati harum baunya
Lingkungan alam harus kita jaga
Agar selamat semuanya

Malam cerah bertabur bintang
Burung hantu bertengger di dahan
Jika alam selalu seimbang
Urung bencana alam menelan

Marilah kita bertimbang rasa
Lingkungan alam kita rawat
Tumbuhan dan hewan kita pelihara
Tiada kerusakan bumi kita pun akan selamat

Hati senang senyum ceria
Berdendang bernyanyi sepanjang hari
Indonesia bumi yang kaya
Melimpah ruah hasil alam negeri

Ke hulu mencari duku
Meski raga berselimut lelah
Dulu indah bumi kotaku
Kini rusak tertimbun sampah
Contoh-contoh Syair:

Senang sekali rasa hatiku
duduk di bangku sekolah yang baru
aku punya teman-teman yang lucu
dan ibu guru yang suka membantu

Ketika aku bangun pagi
ku melihat ada matahari
bersinar terang sinari bumi
membawa rahmat hari ini

Indonesia negeri yang kucinta
Ramah penduduknya aman lingkungannya
Pemandangan tampak di mata
Sungguh indah tiada duanya

Indonesia negara yang merdeka
Walau banyak bermacam petaka
Yang datang tak terkira
Tetap jaya negara dan bangsa

Indonesia bumi pertiwiku
Tanah tumpah darahku
Semoga jaya selalu
Selama hayat dibadanku

Indonesia bumi kaya raya
Banyak tersimpan intan permata
Hutan gunung sawah dan samudera
Tidak habis sumber dayanya

Indonesia akan tetap jaya
Karena kerukunan selalu terjaga
Dengan Pancasila pemersatu bangsa
Aku bangga mejadi anak Indonesia

Indonesia negeri yang subur
Rakyat sejahtera dan makmur
Walau zaman semakin uzur
Indonesia tak akan hancur


Pantun Bertema:

Kesatuan dan persatuan
Memetik manggis di kota kedu
Membeli tebu uangnnya seribu
Menangis hatiku tersedu-sedu
Melihat bangsaku kurang bersatu
Gunung Kober, Gunung Kelimutu
Jaraknya jauh tapi sama berapinya
28 Oktober berbagai suku menyatu
Jadi satu, yakni bangsa Indonesia
Tanah Riau terkenal gurindam dua belas
Tanah Jawa terkenal seni wayangnya
Bersatu dari barat-timur menolong tertindas
Demi mewujudkan bangsa yang dicita-cita
Burung garuda lambang negara
Semangat pancasila selalu di jaga
Indonesia berbhinekantunggal ika
Penduduk nya beribu suku bangsa
Hutan lebat melimpah rusa
Melihat mereka mengundang rindu
Bahasa mencerminkan bangsa
Dengan bahasa marilah kita berpadu
Jika ada durian runtuh
Jangan segera diunduh
Jika bersatu kita teguh
Jika bercerai kita runtuh
Siti Aisyah menenun perca
Disusun-susunnya menjadi kain nan indah
Janganlah persatuan ini binasa
Jangan karena ego bangsa kita terpecah
Gigit jari kena kuku
Sambil lihat film kum kum
Tak ada ras tak ada suku
Kalau salah haruslah dihukum 
Daun lontar diikat kawat
Mari kita ke Brastagi
Agar negara menjadi kuat
Mari kita berbenah diri
Susur sungai walaupun basah
Dari hutan ke jalan raya
Takkan ada kata berpisah
Bersatu Indonesia jaya
Cinta tanah air
Pergi ke toko membeli pipa
Pemiliknya dari Sumatra
Haruslah kita tahu budaya Indonesia
TARI SAMAN salah satunya
Jari berada di depan saku
Sangat berguna bagi manusia
Karena kita beragam suku
Maka itulah Indonesia
Jangan buang buah semangka
karena semangka manis rasanya
Janganlah lupakan budaya
Karena budaya jati diri kita
Seringsing lantunan daun bambu
Mengisi keheningan memecah suasana
Indonesia, untukmu haru bangsamu
Bersinar dengan budaya nusantara
Jalan-jalan ke pantai Kuta
Ke toko buku beli peta
Ayo kita berlomba-lomba
Menunjukkan semangat Indonesia
Main gasing janganlah rebah
Memakai tali pelepah pisang
Budaya asing sudah merambah
Budaya asli janganlah hilang
Jalan-jalan keliling Asia
Mengenal banyak ragam budaya
Jangan mengaku anak Indonesia
Jika tidak menjaga budaya bangsa
Makan semangka bareng si Atun
Tapi semangkanya belum matang
Yuk mari kita budayakan santun
Untuk berguna di masa datang
Terbang melayang burung peragam
Dari huma, terbang ke hutan
Budaya daerah beraneka ragam
Mari bersama kita lestarikan
Sinar surya cerah menerpa
Gelap awan sinar tersapu
Binar rekah genggam pemuda
Di tanah ini bersemayam sukmamu
Ajakan membangun bangsa
Jika hendak kamu ke kamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas
Anak doah makan lepet
Makan lepet sambil melompat
Kalau ingin cepat pintar
Rajin- rajin lah untuk belajar
Jalan jalan ke kota banjar
Jangan lupa membeli kurma
Kita harus rajin belajar
Agar dapat ranking pertama
Bunga mawar berwarna merah
Sungguh indah walau diluar
Dari pada kita marah-marah
Lebih baik kita belajar
Kemana kancil akan di kejar
Lari cepat masuk pasar
Kalau mau jadi anak pintar
Rajin membaca banyak belajar
Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas
Pergi sekolah pagi-pagi
Sampai lupa makan sarapan
Jika kamu tak mau rugi
Raih lah ilmu pendidikan
Masak angsa di kuali
Bukan saja di perigi
Hendaklah kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi
Kalau kamu mau berlayar
Silahkan saja naik perahu
Kalau kamu mau pintar
Jangan suka mengerutu

Sumber: http://kumpulantugassekolahnyarakabintang.blogspot.com/2014/09/pantun-dan-syair.html